Tujuan Tes Kraepelin
yaitu untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu yaitu :
a) Aspek Keuletan (daya
tahan)
Pada tes ini akan di uji seberapa ulet
seseorang menyelesaikan masalah rumit dan ambigu, dalam tempo yang terbatas,
dan bagaimana tingkat kestabilannya.
b) Aspek
Kemauan (kehendak individu)
Tes ini akan mengukur kemauan dan
motivasi seseorang saat mengerjakan hal-hal yang pelik yang biasanya khusus
untuk tes ini diilustrasikan dalam bentuk angka-angka dan pola perhitungan
bilangan, baik operasi bilangan dasar, middle, sampai advance.
c) Aspek Emosi
Tes ini mengukur kemampuan seseorang
dalam meredam dan mengendalikan diri pada sat sedang ditekan dengan
pekerjaan pada fase dan tahap yang cukup pelik.
d) Aspek Penyesuaian Diri
Tes ini bisa di gunakan untuk mengukur
kecepatan seseorang dalam menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan sesuatu
yang mungkin benar-benar baru.
e) Aspek Stabilitas Diri
Mengukur tingkat kestabilan dari tingkat
ke tingkat tes, karena tes Kraepelin memiliki beberapa map dan jenis, biasanya
dalam beberapa tahap tes.
1. Kecepatan bisa
mengindikasikan tempo kerja.
Seberapa
aktif testee melakukan kegiatan apakah lambat, sedang atau
keras. Dalam melakukan kegiatan ini harus penuh pertimbangan,
hati-hati, teliti dan akurat, serius, tenang, stabil namun
sensitif, ramah, perhatian pada perasaan dan kebutuhan orang
lain, setia, kooperatif, serta pendengar yang baik. Sangat baik
dalam keadaan yang membutuhkan common sense, tindakan cepat dan
ketrampilan praktis. Gesit, kreatif, inovatif, cerdik, logis, baik dalam
banyak hal, punya kemampuan mengorganisasi, detail, teliti, sangat
bertanggung jawab dan bisa diandalkan.
Contoh
Profesi : Architect, Interior Designer, Perawat, Administratif, Designer,
Child Care, Konselor, Back Office Manager, Penjaga Toko/ Perpustakaan, Dunia
Perhotelan.
2. Ketelitian bisa
mengindikasikan konsentrasi kerja.
Seberapa besar kita
bisa fokus terhadap pekerjaan yang sedang dihadapi. Tenang,
hati-hati, penuh pertimbangan, logis, rasional, kritis, obyektif, mampu
mengesampingkan perasaan.. Mampu menganalisa,
mengorganisir, dan mendelegasikan.
Contoh Profesi : Bidang
Manajemen, Intelijen, Hakim, Pengacara, Dokter, Akuntan (Staf Keuangan),
Programmer atau yang berhubungan dengan IT, System Analys/Analyst, Teknisi,
Insinyur, Mekanik.
3. Kestabilan/ Keajegan,
bisa mengindikasikan kestabilan atau kemampuan mengolah emosi pada saat
bekerja.
Kemampuan
mempertahankan emosi dan tidak mudah terpengaruh oleh hal disekitar yang
mengganggu. Mampu menghadapi perubahan mendadak dengan cepat dan
tenang, percaya diri, tegas serta mampu menghadapi perbedaan
maupun kritik.
Contoh Profesi : Polisi, Ahli
Forensik, Programmer, Ahli Komputer, System Analyst, Teknisi, Insinyur, Mekanik,
Pilot, Atlit, Entrepreneur.
4. Ketahanan bisa
mengindikasikan daya tahan terhadap situasi keadaan menekan.
Ketahanan
menggambarkan seseorang dapat diandalkan dan bertanggung
jawab, memegang aturan, standar dan prosedur dengan
teguh. Contoh Profesi: Polisi, Intelijen, Hakim,
Pengacara, Pemimpin Militer, Atlit
Tes Kraepelin
4/
5
Oleh
fuadi