PRESENT :
AGITA RATNA PRATIWI
TRIAS CHOMSI NURAINI
S1 PSIKOLOGI
FIK
UM SURABAYA
EDWARD CHACHE TOLMAN :
PERILAKU MOLAR
Karakteristik molar behaviour perilaku itu purposif ( memiliki tujuan ) yaitu selalu diarahkan pada satu tujuan.
Tipe perilaku oleh Tolman sebagai molar dicontohkan :
• Seorang laki-laki berkendara pulang ke rumah untuk makan malam.
• Seekor tikus berlari dalam jalur teka teki akan terus dilakukan untuk mendapatkan makanan.
BEHAVIORISME PURPOSIF
Purposive behavioris perilaku yang di arahkan untuk mendapat tujuan (perilaku purposif / bertujuan ).
Contonya : perilaku tikus di dalam ruang teki-teki yang terus dilakukan sampai si tikus mendapat makanan, perilakunya seolah-olah memiliki tujuan atau purposif. ( makanan adala purposif dari perilaku tikus)
Purposive digunakan untuk mendiskripsikan perilaku sebagaimana kata, lambat, cepat, benar, salah atau belok kanan bisa dipakai untuk menjelaskan perilaku.
Menurut Tolman : “ perilaku tampak “ seolah-olah “ memiliki tujuan selama organisme mencari sesuatu di dalam lingkungannya.
KONSEP TEORITISUTAMA
Apa Yang dipelajari ???
Pavlov, Watson, Guthrie,dan Hull Stimulus - Respons.
Tolman Stimulus – Stimulus . Contohnya: Kita belajar bahwa ketika jam menunjukkan pukul 5 pagi (s1), maka Sarapan akan segera dihidangkan (s2). Beljar tidak menggunakan Motivasi. Jadi, menurut Tolman motivasi bertindak sebagai emphasizer (pemberi tekanan) yang menentukan aspek mana dari lingkungan yang lebih diperhatikan dalam medan perseptualnya. Contohnya : Organisme yang kelaparan akan memerhatikan kejadian yang berkaitan dengan makanan. .
Cognitive map (peta Kognitif) dimana individua dapat mencapai tujuan tertentu dari banyak arah tidak hanya melihat respons individu. Apabila satu rute yang biasa dilewati idividu itu tertutup, individu dapat berputar arah mencari jalan lain untuk mencapai tujuannya. Namun individu akan lebih memilih rute terpendek atau tidak membutuhkan banyak energi yang dinamakan Principle of least Effort (prinsip usaha terkecil).
Konfirmasi VS Penguatan
Ekspektasi (perkiraan tentang apa yang akan muncul) atau Hipotesis. Hipotesis dikonfirmassi atau dibantah berdasarkan pengalaman. Hiptosis yang dikonfirmasi akan dipertahankan dan yang tidak akan diabaikan. Apabila ekspetisi di perthankan akan berkembang means-end-readiness (keyakinan) yang akan memunculkan rasa “percaya “ bahwa jika ia bertindak dengan suatu cara tertentu (stimulus), hasil tertentu akan diperoleh.
Vicarious Trial and Eror
Dalam konsep ini tolman mencatat karaeristik seekor tikus yang berada dalam jalur teka-teki. Tikus sering berhenti di satu titik seolah-olah memikirkan jalur alternatif. vicarious trial and eror
Jadi, tikus tidak mengguakan respon untuk mendapat solusi, tetappi tikus melakukan pendekatan kognitif bukan denga behavioral.
Belajar Versus Perorma
Performa dapat dianggap sebagai penerjemahan belajar ke perilaku. Menurut Tolman, kita tahu banyak hal tentang lingkungan namun informasi ini akan kita lakukan ketika kita membutuhkannya. Dalam keadaan yang membutuhkan, individu akan menggunakan hal-hal yang telah ia pelajari untuk mendekatkannya pada hal yang akan memenuhi kebutuhannya.
Contohnya :Ada dua sumber air minum dirumah anda dan anda selalu melewatinya berkali-kali tanpa berhenti. Namun suatu keadaan anda merasa haus, anda hanya akan menuju salah satu diantara keduanya untuk mengambil minum. Anda tahu cara menemukan sumber air minum, tetapi anda tidak selalu menerjemahkan pengetahuan ini kecuali anda merasa kehausan.
Perbedaan secaara detail antara Belajar dan Performa akan dijelaskan pada Belajar Laten.
Poin Penting :
• Organisme membawa berbagai macam hipotesis ke situasi pemecahan masalah dan ia mungkin akan menggunakannya untuk memecahkan masalah. Hipotesis ini sebagaian besar didasarkan pada pengalaman sebelumnya, tetapi Tolman menganggap bahwa beberapa strategi pemecahan masalah ini mungkin bersifat bawaan.
• Hipotesis yang bertahan adalah hipotesis yang berhubungan paling baik dengan kenyataan, yakni hipotesis yang menghasilkan pencapaian tujuan.
• Setelah beberapa waktu akan berkembang peta kognitif, dan ia bisa dipakai dalam kondisi yang lain. misalnya : ketika jalur favorit organisme diutup, ia akan memilih jalur lain dari peta kognitifnya sesuai dengan prinsip usaha terkecil.
• Ketika ada beberapa permintaan atau motif yang harus dipenuhi, organisme akan menggunakan informasi dalam peta kognitifnya. Fakta bahwa informasi dapat eksis tetapi hanya dipakai dalam kondisi tertentu adalah basis yang membedakan antara belajar dan performa.
Belajar Laten ( Learning Laten ) belajar yang tidak diterjemahkan ke daam performa atau hasil belajar akan tetap di simpan dlm jangka waktu yang lama sebelum di munculkan ke dalam perilaku. Sangat Penting Bagi Tolman.
Pelenyapan Laten ( latent extincion) tidak melibatkan performa yang tidak diperkuat dari respon yg telah diperkuat sebelumnya.
Contohnya : jika tikus yang sebelumnya telah belajar menelusuri teka-teki untuk mendapat makanan, kemudian di tempatkan langsung ke kotak yang tidak ada makananya, maka ia akan berhenti berjalan pada percobaan ini.
Belajar Ruang Versus Belajar Respon Tolman berpendapat bahwa hewan belajar di mana sesuatu itu berada, sedangkan teorisi S-R berpendapat bahwa mempelajari respon spesifik dan stimuli spesifik.
Ekspetasi Penguatan ( Reinforcement expectancy) Menurut Tolman, ketika belajar kita mengetahui “tempat sesuatu.” Dalam memecahkan masalah, kita belajar dimana letak tujuannya, dan kita sampai kesana dengan mengikuti rute paling pendek. Kita belajar memperkirakan kejadian tertentu akan muncul mengikuti kejadian lainnya. Hewan memperkirakan bahwa jika ia pergi ke suatu tempat, ia akan menemukan penguat tertentu. Teoretisi S-R memperkirakan bahwa perubahan penguat dalam situasi belajar tidak akan mengganggu perilaku selama kuantitas penguatan tidak berubah drastis. Namun Tolman memperkirakan bahwa jika penguat diubah, perilaku akan terganggu karena dalam Reinnforcement expectancy (ekspektasi penguatan) penguat tertentu akan menjadi bagian dari yang diharapkan.
Aspek Formal Teori Formal :
Variabel Lingkungan Tolman memandang ∑OBO sebagai variable bebas karena ia berpengaruh langsung terhadap variabel terikat (yakni, rasio perilaku), dan ia didalam kontrol eksperimenter yang menentukan jumlah percobaan latihan. Selain ∑OBO, sejumlah variabel bebas lainnya dapat mempengaruhi performa .
∑OBO :Jumlah Percobaan dan sifat Kumulatifnya.
Variabel Perbedaan Individual Selain variabel lingkungan, ada variabel yang dibawa subjek individual ke dalam eksperimen. Daftar variabel perbedaan individual ini diunjukkan oleh Tolman sebagai HATE :
H = Heredity (warisan).A = Age (Usia).T = previos Trainign (training sebelumnya). E = Kondisi special edocrine (endokrin khusus), obat atau vitamin.
Variabel Intervening sebuah unsur yang diciptakan oleh teoretisi untuk membantu menjelaskan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kinerja pada tugas belajar akan bervariasi sesuai dengan lamanya deprivasi makanan dan itu adalah hubungan empiris. Tetapi jika orang mengatakan bahwa lapar bervariasi sesuai dengan lamanya deprivasi dan karenanya mempengaruhi belajar, konsep lapar dipakai sebagai variabel intervening
Formalisasi MacCorquodale dan Meehl Atas Teori Tolman.
MacCorquodale dan Meehl (1953) mendeskripsikan teori Tolman sebagai teori S1-R1-S2, dimana S1 menimbulkan ekspektansi, R1 menunjukkan cara ekspektansi itu ditindaklanjuti dan S2 menunjukkan apa perkiraan organisme tentang hal apa yang terjadi sebagai akibat dari tindakannya dalam situasi tertentu. Organisme tampaknya berfikir, “dalam situasi ini (S1), jika saya melakukan ini (R1). Maka saya akan mendapatkan pengalaman tertentu (S2). Misalnya adalah melihat kawan (S1) dan percaya bahwa mengucapkan “halo” (R1) aka menimbulkan sambutan hangat dari kawan(S2). Atau, melihat persimpangan (S1) dan percaya bahwa belok ke kanan (R1) akan menemukan pom bensin (S2). Semakin sering urutan S1-R1-S2 terjadi, semakin kuat ekspektansinya. Demikian jika S1 dan R1 terjadi tetapi tidak muncul S2, ekspektansi akan melemah. MacCorquodale dan Meehl mengemukakan konsep generalisasi stimulus dalam teori Tolman dengan mengatakan bahwa jika suatu pengharapan ditimbulkan oleh S1, ia juga akan ditimbulkan oleh stimuli yang sama dengan S1.
Enam Jenis Belajar :
Cathexes
Keyakinan Ekuivalensi
Ekspetasi Medan
Mode Medan- Kognisi
Diskriminasi Dorongan
Pola Motor
Sikap Tolman Terhadap Teorinya Sendiri
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT
menurut EDWARD CHACE TOLMAN
4/
5
Oleh
fuadi