Thursday, June 22, 2017

TELA’AH KARAKTERISTIK AGRIBISNIS




·         Bahan baku dari pertanian “ Dalam arti luas “
Hasil produk pertanian merupakan sumber atau bahan baku yang sangat penting dalam kehidupan manusia, pemanfaatan produk pertanian yang dilakukan pengelolaan secara agribisnis

·         Teknologi Sederhana
Penggunaan teknologi dalam pertanian pada saat ini memang masih terbilang sederhana, penerepan teknologi pada tingkatan budidaya yang masih menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul, sabit, dan traktor. Kegiatan budidaya yang masih tergnatung pada alam dan musim, tidak seperti penerapan teknologi green house yang dapat merekayasa cuaca. Penerapan teknologi pada tingkattan prosesing atau subsistem ke – 3 juga masih sederhananya dalam pengolahan dan pengemasan (packaging), sifat produk agribisnis yang fragile ( mudah rusak) dan perishable ( mudah busuk ) menjadi kelemahan terhadap sederhananya teknologi packaging.

·         Skill Relatif Rendah
Skill atau kemampuan dan keterampilan  dalam agribisnis yang masih relative rendah menjadikan melemahnya daya saing bisnis dibidang pertanian, kita tentu tahu bahwa agribisnis merupakan produk yang memiliki aspek teknis yang saling mempengaruhi kualitas produk. Kemampuan manajemen agribisnis yang rendah akan melemahkan strategi agribisnis dalam sector hilir.

·         Gestation Period Panjang.
Produk pertaian memiliki jangka waktu yang cukup lama untuk mencapai produktivitas optimum. Semua produk pertanian merupakan makhluk hidup yang membutuhkan waktu mulai  dari awal persiapan sampai dengan masa panen membutuhkan beberapa fase, yakni mulai dari awal masa panen sampai pada waktu dimana masa produktif, kemudian pada masa produktif mampu mengasilkan produktivitas tinggi hingga sampai masa turunnya produktivitasnya dan kemudian mati dan diganti tanaman yang baru.  Karena inilah perlu adanya pengelolaan manajemen agribisnis yang mengatur bagaimana agar kegiatan pertanian dan agribisnis dapat berjalan secara berkelanjutan.

·         Manajemen Konvensional
Kegiatan budidaya secara sederhana, konvensional, memerlukan manajemen yang baik. Pada tingkatan on farm yang membutuhkan dukungan dari sarana produksi dibetuhkan manajemen dalam pemanfaatan dan penggunaan guna mencapai produksi yang optimum.

·         Tergantung Alam
Kegiatan pertanian sebagai produk agribisnis dipengaruhi oleh aspek teknis, yakni ketergantungan pada alam, cuaca dan musim. Semua tanaman dan komoditas pertanian dalam arti luas memerlukan suatu kondisi lingkungan yang dapat mendukung daya hidup pertumbuhan dan perkembangan sampai pada tingkatan produktivitas optimum, apabila factor alam dari cuaca dan musim tidak dapat mendukung kemampuan tumbuh dan hidup tanaman maka akan mengalami kendala produktivitas yang rendah.

·         High Risk
Produk agribisnis memiliki kemungkinan High risk / resiko tinggi. Produk agribisnis yang memilikin sifat memakan tempat (voluminous) dan mudah rusak serta memiliki masa mencapai pembusukan akan mempengarugi bagaimana manajemen agribisnis itu dilakukan. Kemampuan bertahan produk agribisnis yang relative rendah atau tidak terlalu awet menjadikan bisnis agribisnis ini memiliki resiko tinggi pada kerugian tidak lakukanya produk yang sudah tidak layak atau memenihi standart kepuasan konsumen.

·         Fragile , Parishable.
Produk pertanian yang dihasilkan dari organisme hidup menjadikan produk ini memiliki masa kelayakan konsumsi,dan produk pertanian yang memiliki sifat mudah rusak (fragile) produk seperti sayuran yang memerlukan pengemasan yang baik agar terjaga bentuk dan kesegarannya. Produk yang mudah busuk ini merupakan sifat yang dimiliki dari suatu produk hasil organisme hidup, semua produk pertanian baik dari buah, sayuran, daging dan lainnya dapat cepat membusuk apabila tidak diberikan perlakuan khusus dalam mempertahannkan kualitas.

·         Produktivitas Rendah
Kemampuan hasil dari produk pertanian kita di Indonesia saat ini masih relative rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kita. Keterbatasan teknologi dan skill yang rendah menjadikan kegiatan on farm masih hanya berkutat pada kegiatan pertanian subsisten atau hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri, hal ini menjadikan sulit berkembangnya pertanian dan masih rendahnya pengetahuan penggunaan benih unggul dan pengelolaan secara terpadu membuat produktivita masih relative rendah.

·         Produk Tidak Seragam.
Dalam produk agribisnis khususnya pada pertanian arti sempit produk yang dihasilkan memiliki variatif ukuran, seperti pada usahatani di luasan lahan tertentu yang mengkasilkan ukuran panen produk yang berbeda-beda ( tidak seragam ). Ukuran maupun kualitas yang tidak seragam ini akan sulit membuat persaingan agribisnis kita menembus pasar internasional, karena pada pasar internasional produk agribisnis yang dikehendaki memiliki ukuran yang relative seragam guna memudahkan packaging dan distribusi mengingan sifat produk agribisnis yang voluminous atau memaka tampat.



·         Musiman
Pada kondisi ini produk agribisnis sangat bergantung pada musim, karena kembali lagi pada aspek teknis tergantung pada alam maka hal ini tidak dapat dihilangkan, factor lingkungan dan alam baik dari suhu, cuaca sangat mempengaruhi daya pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman dalam memproduksi produk pertania. Seperti contoh tanaman manga yang menunggu musim untuk bereproduksi dan dapat dilakukan panen.

·         Rantai Pemasaran Panjang
Dalam kegiatan agribisnis yang dimulai dari subsistem hulu hingga hilir memiliki banyak sekali lembaga yang berperan dalam kegiatan pemasaran produk. Setiap lembaga yang menyalurkan produk agribisnis memiliki aturan main sendiri-sendiri, sehingga akan banyak sekali efek yang ditimbulkan daripada panjangnya rantai distribiasi produk, mulai dari kualitas, kuantitas sampai pada tingkat marjin pemasarna produk agribisnis.




Artikel Terkait

TELA’AH KARAKTERISTIK AGRIBISNIS
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email