Sejarah menunjukkan kepada kita
kebangkitan dan keruntuhan bangsa-bangsa besar. Kita masih dapat
menyaksikan apa yang tersisa dari perjalanan bangsa-bangsa besar masa
lalu di museum dan reruntuhan bangunan kuno. Hal itu menunjukan pada
kita bahwa negara-negara besar bangkit dan runtuh sepanjang sejarah. Apa
yang bisa kita ambil dari dari pelajaran sejarah? Berapa lama suatu
negara bisa bertahan? Bisakah satu negara bertahan hingga seribu tahun?
Dunia mungkin mengenal Kekaisaran Romawi
Barat dan Timur yang menguasai Sebagian eropa, Afrika Utara dan Timur
Tengah hingga Asia. Kekaisaran Romawi Timur mampu bertahan bertahan
hingga 1123 tahun (330-1453), atau Kekaisaran Ottoman (Ustmaniyah) yang
berkuasa selama 621 tahun (1301- 1922 M). Tapi negara yang paling tua
dan masih berdiri adalah San Marino. San Marino didirikan oleh Santo
Marinus pada 3 September 301 M, atau negara dengan luas hanya 61
kilometer persegi ini telah berusia 1731 tahun.
Kebudayaan China tercatat sudah dimulai
sejak 3500 tahun yang lalu. Hanya saja kebudayaan ini terus menerus
berubah bentuk dengan barbagai Kerajaan besar yang datang dan hilang
silih berganti hanya bertahan paling lama 200-300 tahun. Secara resmi
Cina menganggap 221 SM sebagai waktu berdirinya bentuk negara modern
saat Qin Shi Huang memproklamirkan dirinya sebagai Kaisar Pertama China.
Pada abad ketiga, dinasti Han berkembang menghasikan budaya dan tradisi
China seperti yang dikenal hingga sekarang. Republik China didirikan
pada tahun 1912, dan pada tahun 1949 China berubah menjadi Republik
Rakyat China hingga bentuknya seperti sekarang.
Menguatnya indikasi China akan mengejar
kejayaan masa lalu dengan mengklaim wilayah-wilayah yang sempat dikuasai
kerajaan-kerajaan China kuno menimbulkan kekhawatiran negara-negara
yang lebih lemah di kawasan sekeliling mereka saat ini. Sementara negara
modern dengan sejarah tua lainnya seperti Mesir, Irak, Iran, Yunani,
dan India tidak mengaitkan masalah kedaulatan negara dan wilayah dengan
sejarah kuno mereka. Semua negara-negara tersebut mengaitkan pendirian
negara mereka hanya sejauh abad ke19. Iran modern dimulai sejak tahun
1501, tapi nama dan wilayah Iran/Eeran sudah ada sejak 1000 SM. Beberapa
negara lain yang menganggap pendirian mereka terjadi lebih tua dari
Iran modern adalah Perancis (843 M), Austria (976 M), Denmark (abad
ke-10), Hongaria (1001), Portugal (1143), Mongolia (1206), Thailand
(1238), Andorra (1278), Swiss (1291), Monaco (1419), dan Spanyol (abad
ke-15).
‘Kekaisaran’ Modern.
Kekaisaran di jaman modern adalah kata
lain untuk Kolonialisme, Imperialisme, Penjajahan. Kekaisaran modern
dimulai dengan perlombaan eksplorasi antara dua kekuatan maritim utama
Eropa pada masanya, yaitu Portugal dan Spanyol pada abad 15. Perlombaan
memperluas daerah kekuasaan dan kontrol kemudian diikuti oleh
negara-negara Eropa lain seperti Inggris, Perancis, Jerman, Italia,
Belanda dan lain-lain.
Bahkan ketika Kekaisaran Inggris ini
berakhir mereka masih menguasai wilayah-wilayah yang berjauhan dengan
negara asal mereka di Eropa. Dalam sejarah modern, dunia melihat
bagaimana Inggris masih mempertahankan kepentingan strategis mereka di
belahan dunia yang lain melawan Argentina dalam perang Malvinas. Dalam
hal ini, dibandingkan Inggris, China masih lebih masuk akal terhadap
klaim wilayah mereka.

Pada tahun 1790-an, Thomas Jefferson menunggu jatuhnya kekuasaan Spanyol hingga “penduduk kita cukup maju untuk merebut wilayah dari mereka sepotong demi sepotong.”. Kemudian, sejarawan Sidney Lens mencatat bahwa “dorongan untuk ekspansi dengan mengorbankan orang lain. bisa dilacak hingga ke awal sejarah Amerika Serikat sendiri”. Paul Kennedy juga sempat mengatakan mengatakan, “semenjak pemukim pertama tiba dari Inggris dan bergerak ke arah barat, bangsa ini adalah bangsa kekaisaran, bangsa penakluk.”
Presiden James K. Polk yang memimpin Amerika Serikat dalam
Perang Meksiko-Amerika tahun 1846, yang berakhir dengan aneksasi
California menjadi wilayah AS dari Mexico.
Salah satu bentuk kolonialisme Amerika
Serikat adalah keberadaan pangkalan militer. Contohnya keberadaan
permanen pangkalan militer AS di Irak menunjukkan visi “Irak sebagai koloni”,
memastikan keuntungan geografis serta arah dan kebijakan negara itu
sesuai dengan kepentingan AS. Sementara wilayah seperti Guam, Kepulauan
Virgina, Kepulauan Mariana Utara, Samoa, dan Puerto Rico tetap berada di
bawah kontrol AS. AS juga mengijinkan beberapa wilayah seberang lautan
yang berada dibawah kekuasaan mereka untuk memerdekakan diri pasca
Perang Dunia II. Contohnya termasuk Filipina (1946), zona kanal Panama
(1979), Palau (1981), Negara Federasi Mikronesia (1986), dan Kepulauan
Marshall (1986). Sebagian besar dari mereka masih memiliki pangkalan
militer AS di dalam wilayah mereka. NATO Watch Committee, suatu jaringan
internasional untuk penghapusan Pangkalan Militer Asing mengungkapkan
bahwa AS beroperasi dan/atau kontrol antara 700 hingga 800 pangkalan
militer di seluruh dunia. Sumber lain menegaskan kehadiran personel
militer AS ada di 156 negara di seluruh dunia.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, praktis AS
adalah satu-satunya negara adi daya dunia. Saat ini AS telah berdiri
selama lebih dari 200 tahun. Apakah AS kan mampu menyamai kejayaan
Kekaisaran Romawi yang berkuasa lebih dari 1000 tahun? Saat ini beberapa
hal yang dianggap penyebab keruntuhan Romawi mulai tampak dan tumbuh di
dalam Amerika Serikat.
http://jakartagreater.com/keruntuhan-dan-kebangkitan-bangsa-bangsa-dunia/
keruntuhan bangsa-bangsa besar.
4/
5
Oleh
fuadi